Senin , 28 April 2008 , 12:04:27 wib
Ahmad Bayasut
BALIKPAPAN, TRIBUN - Masyarakat Balikpapan diimbau untuk tidak terbujuk dengan ajaran sesat dan pengakuan seseorang sebagai nabi. Imbauan ini terkait adanya laporan yang diperoleh kantor Departeman Agama (Depag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan bahwa ajaran-ajaran semacam itu terdapat di beberapa wilayah pinggiran Balikpapan.
"Kita sudah melakukan pendekatan kepada yang bersangkutan untuk tidak mengajarkan ajaran sesat dan menghapus pengakuannya sebagai nabi," kata kepala kantor Depag Balikpapan M Kusasih di temui di kantor Walikota, Senin (28/4).
Kusasih menjelaskan, nabi palsu tersebut sudah mempunyai syahadat sendiri dan mengakui dirinya termasuk utusan rasul Allah. Syahadatnya sudah mempengaruhi beberapa warga yang kurang mengerti ajaran agama.
Wilayah Balikpapan yang aman dari ajaran sesat menurut Kusasih adalah Balikpapan Barat. "Malah Balikpapan barat tidak ditemukan ajaran sesat," jawab Kusasih menjawab pertanyaan Tribun Kaltim mengenai lokasi yang terancam ajaran sesat.
Namun, Kusasih masih menyembunyikan nama dan lokasi nabi palsu tersebut agar tidak menjadi keresahan masyarakat. "Tidak bisa saya sebutkan, karena yang bersangkutan masih bisa diajak kerjasama oleh MUI," ucapnya.
Menurut Kusasih, Depag bisa saja memperkarakan nabi palsu tersebut karena penistaan agama. Karena pendekatan yang dilakukan oleh MUI untuk menyadarkan nabi palsu itu dalam proses. Ia mengimbau kepada masyarakat agar lebih hati-hati saat mengetahui adanya ajaran agama Islam yang tidak sesuai Al qur'an dan Hadits.
Walikota Balikpapan Imdaad Hamid mengatakan fenomena ini merupakan krisis moral dan spiritual. Menurutnya orang-orang sudah terlepas dari kaidah-kaidah ajaran agama. Imdaad menyerahkan sepenuhnya kepada MUI untuk menghadapi nabi palsu itu untuk diluruskan lagi ajarannya. (*)
dari : tribunjabar.co.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar